• ||KONSULTASI KESEHATAN - WANITA||HAID||STRES||ANYANG"​||KESUBURAN||BUMIL||HEPATITIS||HIV-AIDS||

Minggu, 21 Agustus 2011

KEPUTIHAN PADA WANITA

TIPS MENCEGAH KEPUTIHAN PADA WANITA

Banyak wanita mengeluhkan keputihan :
  •  Sangat tidak nyaman.
  •  Gatal,
  •  Berbau,
  •  Bahkan terkadang perih. 
Salah satu penyebab keputihan adalah masalah kebersihan di sekitar organ intim.

Umumnya wanita sangat peduli dengan kebersihan, terutama yang berhubungan dengan penampilan. Setiap hari tidak lupa mandi dan selalu telaten menyingkirkan sisa-sisa make up dari wajah. Tapi, bila ditanya apakah setelaten itu pula kaum Hawa menjaga kebersihan organ kewanitaannya? Harus kita akui tidak semua wanita melakukannya.
Contoh, entah berapa banyak wanita yang tidak mengeringkan bagian organ intimnya seusai buang air kecil. Usai dibasuh langsung mengenakan celana dalam. Alhasil celana ikut basah, akibatnya vagina “terperangkap” dalam suasana lembab.

Organ intim wanita, seperti vagina sangat sensitif dengan kondisi lingkungan. Karena letaknya tersembunyi dan tertutup, vagina memerlukan suasana kering. Kondisi lembab akan mengundang berkembang biaknya jamur dan bakteri patogen. Inilah salah satu penyebab keputihan.

Bila ingin terhindar dari keputihan, Anda mesti menjaga kebersihan daerah sensitif itu. Kebersihan organ kewanitaan hendaknya sejak bangun tidur dan mandi pagi. Bagaimana caranya?

Berikut Tip yang dapat dilakukan:

1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu menjaga seimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat. Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang.

2. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab, usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Tak ada salahnya Anda membawa cadangan celana dalam tas kecil untuk berjaga-jaga manakala perlu menggantinya.

3. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun. Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar organ intim panas dan lembab.

4. Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.

5. Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut Gunakan panty liner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya Anda dirumah.
Semoga tips ini bisa bermanfaat untuk gadis².

By: BAJAJKT@2011

Kamis, 18 Agustus 2011

INFERTILITAS pada WANITA


INFERTILITAS pada WANITA dlm pengobatan AKUPUNKTUR

Infertilitas adalah keadaan seorang wanita  tidak dapat hamil secara alami dalam satu tahun setelah secara teratur menjalani aktifitas seksual tanpa kontarasepsi.
Faktor penyebab infertilitas bisa pada fihak wanita (istri) atau pria (suami) atau keduanya.
Yang akan dibahas dalam rangkaian tulisan ini adalah infertilitas pada wanita.

TINJAUAN  KEPUSTAKAAN  BARAT
A.    Penyebab infertilitas pada wanita
1.      faktor vagina : vaginismus, vaginitis
2.      faktor serviks : polip, stenosis, non hostile mukus, antibodi terhadap sperma
3.      faktor uterus : mioma, endometritis, endometriosis, uterus bicornis, arcuatus
4.      faktor tuba fallopi: tuba buntu, penyempitan, perlengketan
5.      faktor ovarium : tumor, kista, gangguan menstruasi dengan/tanpa ovulasi
6.      faktor hormon : gangguan hormon pada poros hipothalamus-hipofisis-ovarium
7.      faktor lain : obesitas, hiper/hipotiroid, penyakit sistemik lain

B.     Pemeriksaan yang dilakukan :
·         Anamnesa: riwayat pertumbuhan badan, penyakit sistemik yang pernah diderita, riwayat operasi terutama operasi bagian perut bawah, riwayat kehidupan seksual
·         Pemeriksaan fisik: keadaan umum, pertumbuhan rambut, lemak, seks sekunder
·         Periksa ginekologi
·         Pemeriksaan mikroskopis cairan vagina
·         Uji pasca senggama
·         Uji lendir serviks
·         USG
·         Biopsi endometrium
·         Histerosalphingografi
·         Laparaskopi
·         Pemeriksaan hormonal
·         dan lain-lain

C.    Pemeriksaan dilakukan oleh dokter ahli kebidanan dan kandungan
·         Penatalaksanaan
·         Terapi medis
·         Terapi bedah
·         Condom therapy
·         Hubungan seksual terjadwal
·         Inseminasi buatan
·         IVF (in vitro fertilization = bayi tabung)
·         GIFT (gamet intra fallopian transfer)
·         ZIFT (zygote intra fallopian transfer)


TINJAUAN KEPUSTAKAAN  TIMUR
A.    Organ uterus ditinjau dari kepustakaan Timur :
1)      Uterus atau rahim dalam bahasa mandarin disebut “zhi gong”, atau “bao gong”, atau “nu zhi bao”, artinya “istana anak”, “ruang kandungan”, “kandungan wanita”.
2)      Uterus melalui meridian berhubungan langsung dengan organ Jantung dan Ginjal, dan melalui meridian Ren dan Chong berhubungan dengan organ Hati, Limpa, Paru dan Lambung.
3)      Fungsi utama uterus adalah untuk haid/menstruasi dan tempat janin bertumbuh. Fungsi uterus amat dipengaruhi oleh fungsi organ tubuh, keadaan emosi dan mental wanita tersebut.
4)      Suatu zat yang disebut “tian gui”, yaitu materi yang dihasilkan dari “essensi Ginjal” saat anak wanita memasuki fase kematangan seks, menentukan apakah organ reproduksi sudah siap berfungsi. Produksi  “tian gui” ditandai wanita mendapat haid yang pertama (menarche) dan produksinya habis saat memasuki  usia menopause. Poros ginjal-tian gui-Chong Ren-rahim adalah rangkaian penentu terjadinya haid. Banyak faktor mempengaruhi kerja poros ini, antara lain kelainan bawaan, penyakit kronis, kelelahan fisik, mental dan emosi, ketidakselarasan Chong-Ren, ketidakseimbangan Qi-Xue, dll.
5)      Jadi apakah haid seorang wanita normal atau tidak, apakah dapat menjadi hamil secara alami,  dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental dan emosi wanita tersebut.

B.        Sindroma infertilitas pada wanita
1)      Sindroma defisiensi ginjal:
·         Kelainan bawaan, kelainan haid dengan siklus haid memanjang, darah haid sedikit, libido seksual menurun, badan kurus
·         Sindroma hati tertekan:
·         Siklus haid tidak teratur, gejala Premenstrual Sindrom seperti bengkak di payudara, emosi labil, mudah tersinggung

2)      Sindroma defisiensi  Xue / darah:
·         Fisik yang lemah, anemi, penyakit kronis, sakit berat, mengakibatkan tubuh kekurangan darah sehingga tidak terjadi haid.
3)      Sindroma reak lembab:
·         Timbunan reak lembab atau lendir , kegemukan, siklus haid memanjang, banyak keputihan
4)      Sindroma stagnasi darah:
·         Siklus haid memanjang, jumlah darah haid sedikit, berwarna gelap disertai gumpalan, dismenore.

Penatalaksanaan
·         Akupunktur
·         Pengobatan luar : cairan kompres, pencuci, obat oles dll
·         Herbal

Merupakan suatu terobosan baru apabila kita padukan terapi barat dengan terapi timur yang rasional untuk menangani kasus infertilitas. Pemeriksaan  dengan alat diagnostik yang modern akan memperoleh diagnosa yang lebih akurat. Namun diagnosa cara Timur yang sangat memandang  manusia secara holistik dan seutuhnya kadang bisa lebih “logis” menjelaskan patofisiologi terjadinya suatu kelainan.   Akupunktur sebagai pengobatan komplementer  bila dilibatkan dalam menangani kasus infertilitas diharapkan akan meningkatkan angka keberhasilan pengobatan.
Tulisan ini akan dilanjutkan dengan peran akupunktur pada kasus infertilitas karena PCO, non hostile mucus ( lendir serviks yang terlalu kental), vaginismus, unexplained infertility. Juga peran akupunktur dalam menambah keberhasilan inseminasi buatan dan program bayi tabung.


By: Konsultasi Kewanitaan 

ENDOMETRIOSIS


GEJALA ENDOMETRIOSIS



DEFINISI
Endometriosis yaitu jaringan yang melapisi dinding rahim. Endometriosis terjadi bila endometrium tumbuh di luar rahim. Lokasi tumbuhnya beragam di rongga perut, seperti di ovarium, tuba falopi, jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina dan rektum, juga di kandung kemih. Endometriosis bukanlah infeksi seksual yang menular, sehingga tidak berhubungan dengan aktivitas seksual seprang perempuan.

Dalam banyak kasus, endometriosis seringkali tidak mendapatkan perhatian serius baik dari penderita maupun oleh dokter yang memeriksa, karena seringkali rasa sakit pada saat menstruasi dianggap sebagai gejala premenstruasi yang wajar.

Namun sesungguhnya, rasa sakit yang sangat menganggu hingga perempuan yang sedang haid tak dapat beraktivitas bukanlah hal yang dapat diabaikan. Hal ini disebabkan karena  beberapa penelitian mengungkapkan bahwa setengah dari perempuan yang mengalami rasa sakit pada perut bagian bawah saat menstruasi menderita endometriosis.

ETIOLOGI/PENYEBAB
*      Endometriosis adalah gangguan yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim.
*      Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim.
*      Dalam siklus menstruasi, ketebalan endometrium bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan.
*      Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.
*      Kelainan ini diduga terjadi secara genetis dan ditemukan enam kali lebih sering pada perempuan yang mempunyai ibu atau saudara perempuan yang memiliki keluhan sejenis.
*      Endometriosis dapat terjadi kapan saja sepanjang usia reproduksi dan menjadi masalah besar karena bisa mengakibatkan infertilitas.

GEJALA KLINIS
Tanda paling umum adalah :
1)      Rasa sakit yang hebat pada perut bagian bawah, bisa terasa sesekali, ataupun terus-menerus.
2)      Rasa sakit ini semakin parah saat menstruasi.
3)      Rasa sakit ini seringkali menjadi lebih parah jika si penderita melakukan aktivitas melelahkan, serta pada saat melakukan hubungan seksual.
4)      Gejala lain bisa berupa :
*      keluarnya darah menstruasi yang sangat hebat,
*      sakit punggung bagian bawah,
*      sulit buang air besar,
*      diare, atau
*      rasa sakit dan perdarahan saat berkemih.

TERAPI
Satu-satunya cara mengatasi endometriosis adalah memeriksakan diri ke dokter kandungan agar ditemukan pengobatan yang tepat. Terlebih lagi mengingat endometriosis adalah penyakit kambuhan yang tidak pernah berhenti.

Terlambat pengobatan maka endometriosis akan berkembang ke stadium yang lebih berat sehingga bisa menyebabkan infertilitas.

Biasanya, pengobatan yang diberikan tergantung pada gejala, rencana kehamilan, usia dan luasnya endometriosis.

Pada wanita dengan endometriosis ringan sampai berat, terutama dengan kasus infertilitas, diperlukan pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin jaringan endometriosis dan mengembalikan fungsi reproduksi.


Rabu, 17 Agustus 2011

MIOMA UTERI








MIOMA UTERI

ADALAH : Tumor Jinak pd Otot Polos Uterus dan jaringan ikat sekitarnya.
Nama lain : Fibroid, Leiomioma uteri.
Insiden : Infertil (tdk punya anak)

ETIOLOGI: blm diketahui, ada 2 teori:
a.      Teori Meyer / Cell Nest / Genitoblast
Myoma uteri berasal dari sel otot polos imatur yg ada disekitar arteriol myometrium

b.      Teori Estrogen Phenomen / Teori Stimulasi Estrogen
Berasal dari kelenjar glandula suprarenal, jaringan adipose, dan ovarium. Di tunjang fakta dari teori ini :
1)      Tidak ada sebelum menarche
2)      Hiperplasi endometrium
3)      Bertambah besar saat hamil trimester I dan mengecil postpartum
4)      Atropi waktu menopause
5)      Gemuk / obesitas dan mioma : kel. Adipose produksi estrogen.

Klasifikasi menurut letak (Gbr 1) :
a.      Submukosa :
1)      Di dlm kavum uteri (di lap. Endometrium) 16,6%
2)      Perdarahan banyak krn pecahnya pembuluh darah => krn dilatasi P.D dan ddg P.D meluas (menorrhagia dan metrorrhagia).
3)      Dapat tumbuh bertangkai jadi polip : dilahirkan melalui saluran serviks (myoma geburt).

b.      Intramural :
1)      Dilapisan miometrium 73%.
2)      Nyeri hebat dan perdarahan krn gangguan kontraksi otot uterus

c.       Subserosa :
1)      Keluar dinding uterus dan menonjol dari permukaan uterus
2)      Dapat tumbuh diantara ligament : mioma intraligamenter
3)      Dapat tumbuh dan menempel di jaringan lain serta melepaskan diri : Parasitic / Wandering Fibroid
4)      Gejala perut buncit dan tidak nyeri.

GEJALA DAN TANDA
a.       Gejala Primer (b’isi jaringan otot dan jaringan fibrous, dan banyak pembuluh darah)
1)      Tumor / massa diperut bagian bawah (perut membuncit)
2)      Gangguan menstruasi
3)      Nyeri krn ada gangguan sirkulasi darah pd mioma, yg nekrosis dan radang :
a.       Adenomyosis dan Endometriosis (pd intramural)
b.      Perlekatan dgn organ lain : Wandering fibroid
c.       Tangkai berputar
d.      Degenerasi :
*      Hialin : struktur menjadi homogeny
*      Kistik : mengandung kista
*      Membeku : mengeras berisi endapan
*      Merah : byk pigmen
*      Lemak : terutama dari degenerative
e.       Keganasan.
4)      penekanan pd :
a.       kandung kemih :
*      bladder irritability
*      polikusuria
*      dysuria
b.      uretra : retensio uteri
c.       rectum : obstipasi
d.      V. cava inferior : oedem tungkai
e.       Usus : ileus obstruktif

b.      Gejala Sekunder :
1)      Anemia
2)      Lemah
3)      Lesu
4)      Pusing
5)      Sesak
6)      Eritrocytosis pd mioma besar.
DIAGNOSIS :
1.      Abdomen palpasi :
a)      Tumor diatas pubis / perut bag. Bawah
b)      Konsistensi padat kenyal, berdungkul, tidak nyeri tekan
c)      Batas jelas, mobile.

2.      Vagina Toucher /VT (bimanual) : ada kesatuan dengan uterus
3.      USG (Gbr. 2)
4.      Curretase dan PA:  perdarahan
5.      Intramural : Uterosonde (krn cavum uteri lebih luas)

DIAGNOSA BANDING (DD) :
1.      TPO => VT dan palpasi tidak ada kesatuan
2.      Kehamilan
3.      Adenomiosis
4.      Miosarkoma
5.      Kelainan bekuan rahim
6.      Tumor padat rongga pelvis non ginekologis

TERAPI (tergantung pada) :
a.       Ukuran tumor
b.      Keluhan / komplikasi
c.       Umur dan paritas

Mioma dengan usia kehamilan
1.      Mioma < 12 minggu:
a.       Tidak ada keluhan : observatif
1)      Periksa tiap 3-6 bulan
2)      Ada pembesaran dan keluhan : operasi

b.      Ada keluhan perdarahan :
1)      Observasi terjadi anemis : transfuse jika Hb < 8 g%
2)      Kuret bila Hb > 8 g%, untuk :
-          Menghentikan perdarahan
-          PA : menyingkirkan keganasan / penyakit lain.
3)      Umur < 35 tahun dan masih ingin punya anak : konservatif;  operasi bila gagal (miomektomi)
4)      Umur > 35 tahun dan mempunyai anak > 2  : operasi

2.      Mioma > 12 minggu :
a.       Dengan atau tanpa keluhan : operasi
b.      Perdarahan : kuret dulu
c.       Jika ganas : kuret tunggu hasil PA => beri antibiotik

3.      Konservatif :
a.       Pemberian zat besi tiap 8 jam / hari
b.      Kombinasi vitamin 1x / hari
c.       Diit tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
d.      Periksa berkala tiap 3-6 bulan => untuk mengetahui besar dan keluhannya.
e.       Pemberian GnRh agonist

4.      Operasi :
a.       Miemektomi, syarat :
-          Masih ingin punya anak
-          Tumor > 8 cm dengan pemeriksaan USG (Gbr. 2)
-          Perdarahan dan nyeri, tidak teratasi dengan pemberian obat-obatan.
b.      Umur 35 – 45 tahun : Histerektomi + unilateral Salpingooforektomi  (USO) pada Gbr. 7
c.       Umur > 45 tahun : Histerektomi + Bilateral Salpingooforektomi (BSO)


CATATAN

Myoma uteri adalah tumor jinak otot rahim dengan komposisi jaringan ikat.
Nama lain : leiomioma uteri dan fibromioma uteri, pada mulanya tumbuh sebagai bibit kecil didalam arteriol myometrium dan lambat laun akan membesar.

ETIOLOGI / PENYEBAB
a.    Penyebab blm jelas. Hanya teori stimulasi oleh estrogen, sebagai faktor etiologi yg mengakibatkan :
1)            Tumbuh lebih cepat pada masa hamil.
2)            Neoplasma tidak pernah ditemukan sebelum menarche
3)            Hiperplasia endometrium sering ditemukan bersamaan dengan myoma uteri.
4)             
b.      Stimulasi dengan estrogen menjadi penyebab timbulnya myoma uteri, teapi tidak pada semua wanita dalam masa reproduksi yang terdapat neoplasma ini, melainkan hanya 20 % saja.

c.       Meyer dan De Sno mengusulkan teori Cell Nest atau teori Genito Blast, yang diperkuat lagi oleh percobaan Meyer dan Lipsschutz, dimana terjadinya myoma uteri bergantung  pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada sel nest yang dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen (Sarwono, 1982).

PATOLOGI ANATOMI
Dikenal dua tempat myoma uteri yaitu pada serviks uteri hanya 1 – 3 % dan sisanya pada korpus uteri.
A.     Berdasarkan tempat dimana tumor tersebut tumbuh (Gbr 1), yaitu :
1.      Myoma Submukosum
Di bawah endometrium, menonjol ke dalam rongga uterus, kadang  tumbuh terus dalam cavum uterus dan berhubungan dengan dinding uterus,  bertangkai (polip),  dilahirkan melalui saluran serviks dan sebagian kecil atau besar memasuki vagina yang disebut Myomgeburt.

2.      Myoma Intramural
Di dinding uterus diantara serabut miometrium, dapat terjadi pembesaran uterus.

3.      Myoma Subserosum
Bila tumbuh keluar dinding uterus, menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Dapat tumbuh diantara kedua ligamentum latum menjadi mioma intra ligamenter dan dapat tumbuh pula pada jaringan lain misalnya ligamentum atau omentum dan apabila tangkainya terputus karena trombosis atau nekrosis, maka mioma ini akan membebaskan diri dari uterus, sehingga disebut Wandering / Parasitic Fibroid.

B.     Besar uterus tergantung kepada besar myoma (Gbr. 6 dan 7) :
1.      berat uterus : 5 kg / lebih.
2.      Didalam uterus : bisa ada satu myoma, ada juga jumlahnya banyak sekitar 5 - 30 (pernah ditemukan sebanyak 200 myoma dalam satu uterus).

C.     Tumbuh intramural dalam korpus uteri (Gbr. 6) : 
1.      Tampak bundar
2.      Konsistensi padat :
*      Banyak myoma pada uterus seperti benjol-benjol
*      Didinding depan uterus myoma dapat menonjol kedepan (keluhan miksi).

D.     Multipara :
1.      Banyak ditemukan pada wanita infertilitas relative (penyebab infertilitas tidak jelas).
2.      Jarang pada wanita  umur 40 tahun keatas.


PERUBAHAN SEKUNDER MYOMA
1.      Atropi :
*      Sesudah kehamilan :  myoma uteri menjadi kecil.
*      Pada menopause  : terjadi rangsangan estrogen sehingga mioma akan hilang.

2.      Degenerasi hyaline terjadi pada :
*      Penderita berusia lanjut
*      tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen
*      Jaringan ikat bertambah, berwarna putih dan keras, disebut “myoma durum”


3.      Degenerasi kistik (kista) Gbr 4 dan 5 :
*      Pada daerah kecil / luas yang sebagian dari mioma menjadi cair.
*      Terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur berisi seperti agar-agar.
*      Dapat terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe (seperi limfangioma).

4.      Degenerasi membatu (calcareous degeneration) :
*      Pada wanita usia lanjut => adanya gangguan dalam sirkulasi.
*      Adanya pengendapan garam kapur =>  sarang mioma menjadi keras.

5.      Degenerasi Merah (Carneus Degeneration) :
*      Pada kehamilan dan nifas
*      Karena suatu nekrosis sub akut sebagai gangguan vaskularisasi.
*      Tampak khas pada kehamilan muda disertai :
-          Emesis,
-          Haus,
-          Sedikit demam,
-          Kesakitan,
-          Tumor pada uterus membesar dan,
-          Nyeri pada perabaan.

6.      Degenerasi Lemak
Jarang terjadi dan merupakan kelanjutan degenerasi hialin.


GEJALA dan TANDA-TANDA
Hampir separuh kasus mioma gejalanya  tergantung dari lokasi myoma, besarnya myoma dan perubahan-perubahan dalam myoma. Gejala-gejala dapat digolongkan sebagai berikut :
1.      Perdarahan tidak normal :
*      Bersifat Menorrhagia mekanisme perdarahan tidak diketahui jelas, tetapi faktor lain yang memegang peranan, yaitu : meluasnya permukaan endometrium dan gangguan dalam kontraktilitas miometrium.
*      Bersifat metrorrhagia : disebabkan mioma sub mukosum, faktor  yang lain seperti hiperplasia endometrium atau adenokarsinoma endometri.

2.      Rasa Nyeri
Dapat terjadi apabila :
a.       Mioma menyempitkan kanalis cervikalis
b.      Mioma sub mukosum sedang dikeluarkan dari rongga rahim
c.       Ada penyakit adneksa (inflamasi pada tuba dan ovarium) seperti
*      adneksitis. Salpingitis (inflamasi akut atau kronis pada tuba uterina)
*      oovoritis (inflamasi pada ovarium)
d.      Terjadi degenerasi merah atau putaran tangkai (Myomgeburt).

3.      Tanda-tanda Penekanan tergantung :
a)      Tanda penekanan dari besar dan lokasi myoma uteri.
b)      Bisa pada  traktus urinarius,  usus, dan pembuluh darah :
1.      Akibat tekanan pada kandung kemih :
*      distorsi => gangguan miksi
*      ureter => menyebabkan hidro ureter.
2.      Pada rektum dapat menyebabkan obstipasi dan nyeri defekasi.
3.      Pada pembuluh darah dalam panggul => pembesaran pembuluh vena => edema pada tungkai dan rasa nyeri pelvis.

4.      Infertilitas dan Abortus :
a)      Pada mioma intra mural => menutup atau menekan pars interstisialis tuba.
b)      Myoma submukosum => terjadinya abortus.
c)      Apabila ditemukan myoma pada wanita dengan keluhan infertilitas => lakukan pemeriksaan yang seksama terhadap sebab-sebab lain dari infertilitas, sebelum dihubungkan dengan adanya myoma uteri.

MYOMA UTERI pada KEHAMILAN dan PERSALINAN :
1.      Tidak bisa hamil karena endometrium kurang baik.
2.      Terjadinya  abortus lebih besar karena distorsi dari rongga uterus (myoma sub mukosum).
3.      Hamil dengan myoma yang sangat membesar => menekan organ-organ sekitarnya.
4.      Kelainan letak janin dalam rahim (myoma yang sub mukosum dan intramural).
5.      Persalinan dapat terhalang / macet apabila myoma terletak pada bagian bawah korpus uteri atau pada serviks merintangi turunnya kepala janin dalam rongga pelvis.

KEHAMILAN dan PERSALINAN pada TUMOR  MYOMA UTERI :
1.            Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan :
*      Dapat berubah bentuk dan mudah terjadi gangguan sirkulasi didalamnya,
*      Terjadi perdarahan dan nekrosis ditengah tumor.
*      Tumor tampak merah (degenarasi merah) atau tampak seperti daging (degenerasi karnossa).
2.            Rasa nyeri diperut yang disertai dengan gejala :
*      Rangsangan peritonium
*      Peradangan (bersifat suci hama / steril).
*      Komplikasi terjadi pada  masa nifas karena sirkulasi dalam tumor berkurang  karena terjadi perubahan sirkulasi yang dialami oleh wanita setelah bayi lahir (partus).
3.            Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat :
*      hipertropi dan edema, terutama dalam bulan-bulan pertama (trimester I)
*      pengaruh hormonal setelah kehamilan 4 bulan (trimester II)
*      tumor tidak bertambah besar lagi (trimester III)
4.            Myoma Sub Serosum yang bertangkai dapat mengalami putaran tangkai akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar.

DIAGNOSIS :
1.      Dalam kehamilan tidak sulit, karena penderita sendiri merasa adanya benda dalam rongga perut bagian bawah.
2.      terkadang diagnosis ini salah, terutama pada kehamilan kembar atau myoma kecil disangka bagian kecil janin.
3.      Dalam persalinan lebih mudah diketahui yang menonjol waktu ada HIS.
4.      Myoma yang lunak dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat sulit untuk dibedakan dari uterus gravidarus.
5.      Operasi laparatomi, sewaktu perut terbuka, sulit didiagnosis dengan tepat.
6.      Biopsy (kerokan) dalam  diagnostik sangat diperlukan, tetapi tindakan ini menimbulkan kesulitan karena adanya myoma sehingga kavum uteri menjadi tidak lurus.

PENANGANAN / PENGOBATAN
Beck dan Whitehouse (55 %) dari semua myoma uteri :
a)      Tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun.
b)      Myoma uteri masih kecil dan tidak ada gangguan gejala bagi penderita yang mendekati masa menopause, pengobatan tidak diperlukan.
c)      Pemeriksaan pelvis secara rutin tiap 3 - 6 bulan.
d)      Umumnya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat myoma dalam kehamilan.
e)      Tidak dilakukan abortus provokatus.
f)       Sikap konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil yang memuaskan (degenerasi merah) pada myoma dengan gejala-gejala seperti diatas.
1.      Pengobatan Penunjang
Khusus sebagai penunjang pengobatan bagi penderita anemia karena hipermenorea, dapat diberikan :
*      ferrum,
*      transfusi darah,
*      diet kaya protein,
*      kalsium dan vitamin C.

2.      Pengobatan Operatif
a)      Radiotherapy, pasangan radium, hormonal anti estrogen yang diberikan pada :
1) Hanya dilakukan pada wanita yang tidak dapat dioperasi
2) Uterus harus lebih kecil dari kehamilan 3 bulan
3) Bukan jenis sub mukosa
4) Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rectum
5) Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menimbulkan menopause
b)   Myiomektomi
*      Operasi pengangkatan myoma tanpa mengorbankan uterus dilakukan pada :
1)      myoma intramural,  
2)      myoma sub mukosum dan
3)      myoma sub serosum (bertangkai) atau
4)      jika fungsi uterus masih hendak dipertahankan.

*      Myoma sub mukosum yang dilahirkan dalam vagina, umumnya tumor dapat diangkat pervaginam tanpa mengangkat uterus. Operasi myomektomi :
1)   Dilakukan bila masih menginginkan keturunan
2)   Syaratnya harus dilakukan kuretage dulu, untuk menghilangkan kemungkinan keganansan
3)   Kerugiannya :
a) Melemahkan dinding uterus
b) Rupture uteri pada waktu hamil
c) Menyebabkan perlekatan
c.   Histerektomi (Gbr. 8) :
1.      Myoma uteri umumnya dilakukan operasi :
*      Histerektomi abdominal, jika uterusnya tidak terlalu besar.
*      Histerektomi vaginal dapat dipertimbangkan bila terdapat prolapsus uteri.,
2.      Pada histerektomi, myoma pada serviks uteri perlu diperhatikan jalannya ureter. Operasi histerktomi dilakukan apabila :
a)      Myoma uteri besarnya diatas 14 minggu kehamilan
b)      Pada wanita muda sebaiknya ditinggalkan satu atau dua ovarium, maksudnya untuk :
*      Menjaga jangan terjadi menopause sebelum waktunya
*      Menjaga gangguan coronair/aterisklerosis umum.


Sumber :  Buku Kebidanan dan Kandungann Sarwono Prawirohardjo,  1982 ; 282  
By: Konsultasi Kewanitaan




Gbr. 1. Klasifikasi myoma uteri.

Gbr. 2. USG lebih mudah ditemukan myoma.

Gbr. 3. Degeneratif kistik pada wanita usia produktf.

Gbr. 4. Myoma uteri

Gbr. 5. Myoma uteri dan kista warna coklat.

Gbr. 6. Myoma uteri yang membesar.

Gbr. 7. Tumor myoma uteri pada wanita usia 40 tahun.

Gbr. 8. Operasi Histerektomi